MENGENALI BISNIS MLM Sharing menarik dari Area Sales Manager JAFRA Surabaya – jawa timur : ups…..hati hati yaaa jangan tertipu bisnis Network marketing, direct selling atau MLM ** 1. Banyak istilah yang dipergunakan dalam dunia pertipuan di Indonesia..mulai arisan berantai, manusia menolong manusia, sedekah tanpa pamrih, Multi Tipu marketing sampai investasi. 2. Banyak tawaran “ingin cepat kaya ” dan ” join ini itu ” cukup ajak keluarga dan teman terdekat anda atau bla bla bla…… Sebelum kecebur atau menceburkan diri kita pada bisnis network marketing..periksa dulu hal hal di bawah ini ya : 3. Adakah SIUPL ( Surat Izin Usaha Penjualan langsung ) Resmikah produknya ???. Biasanya produknya banyak dan sangat berkualitas. Jika itu produk suplemen, kosmetik dan minuman/makanan perhatikan izin dari Badan pengawas Obat dan makanan. Jika produknya alat kesehatan maka izinnya dari Departemen Kesehatan. 4. Adakah kantornya ?? kantornya beralamat jelas memiliki karyawan dan bukan kantor “jadi jadian’ yang hanya sewa 1 ruangan kecil. Pelajari Marketing Plannya !!! Berapa persen pay out nya ??? Maksimal 40% yang diizinkan oleh Permendag 32/2008. Jika anda diharuskan merekrut orang TANPA ada produk yang dijual, segera hindari dan tolak mentah mentah ajakan join. Kenapa ??? karena jika anda harus merekrut orang utk mendapatkan bonus maka sudah jelas bahwa bisnis ini bersumber dari uang orang join dan Bukan dari penjualan produk. INGAT ciri ciri money game salah satunya adalah BONUS DIBAYARKAN DARI PEREKRUTAN DAN BUKAN DARI PENJUALAN PRODUK. info lengkap buka web APLI yaa www. apli.or.id note : APLI ( Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia ). Asosiasi yang berafiliasi dengan organisasi Direct Selling dunia. Saat saya mengetik keyword MLM di Google , salah satu yang tertinggi adalah kalimat “MLM Terbaru 2016”. Saya sedikit berprasangka, pikiran orang Indonesia yang selalu mencari MLM terbaru , dengan logika bahwa jika masih baru, dia join sbg orang awal, maka kesempatan menjadi leader tinggi akan semakin besar. Namun disinilah yang kadang tidak disukai masyarakat kebanyakan. Orang yang mencari MLM terbaru bisa dikatakan oportunis. Sama dengan pegawai yang selalu loncat dari perusahaan satu ke yang lain, tanda tidak adanya loyalitas. Sama dengan pengusaha yang gonta ganti bisnis dalam waktu dekat tanda tidak fokus. Yang menarik adalah poin no 4, karena saya baru berdiskusi dengan seorang teman kemarin. Ceritanya, beliau beberapa kali saya tawarkan utk JBP (Jafra Beauty Party), mencoba produk JAFRA sambil saya kenalkan bisnisnya. Namun beliau masih belum meng-iyakan. Kemarin kami mngobrol lewat BBM, entah kenapa dia malah menanyakan banyak hal tentang JAFRA. Hingga diskusi kami sampai pada dialog ini : Beliau cukup kaget dengan pendaftaran member JAFRA yang dinilainya sangat murah. Ternyata, alasannya adalah karena dia ditawari produk MLM kecantikan lain, semuanya nilainya di atas 1 juta. Saya jadi memahami mengapa beliau kadang menolak jika saya menawarkan JAFRA , karena mengira JAFRA pakai harga jutaan juga , hihihi. dari chat sudah jelas ya. Rata-rata perusahaan itu bergabungnya jutaan. Nanti akan dapat paket produk (ada yang bisa memilih produk apa saja, ada yang engga). Di situ diinfokan bahwa, dari join Rp.1,4 jt maka si perekrut akan dapat Rp.1 jt. Dalam bisnis, yang penting memang menggerakan produk keluar agak tercipta omzet. Dalam kasus ini, perusahaan menjual produknya senilai Rp.400.000, dari situ ada modal hingga ada laba entah berapa persen. Sisanya diberikan kepada yang merekomendasikan yaitu sponsor. Rp.1 jt! Dia dibayar 1 jutaπŸ˜€ Perhatikan poin nomor 4 artikel yang saya quote. Pay out maksimal 40%. Lebih dari itu, tidak masuk akal . 1 jt dari 1,4 jt berapa [erse tuh? Lebih dari 50%! Sebagai pemilik usaha konvensional, produsen popok kain, saya paham sekali prosentase tersebut tidak masuk akal. Sebagai pemilik perusahaan, sangat ga masuk akal memberikan lebih dari 50% kepada reseller saya, kecuali produk saya itu ga laku, saya sedang ingin cuci gudang, dll. Pay out adalah uang yang dibayarkan perusahaan kepada marketernya. Uang tersebut bisa dibayarkan didapat dari mana? Omzet! Dari omzet inilah nanti prosentasi gaji orang-orang yang berhak dapat “bagian” alias gaji/bonus dibagikan. Jadi.. dari tinjauan bisnis, apa yang dishare oleh APLI tersebut bisa dijadikan rujukan bagi Anda saat ditawari bisnis MLM. Jangan tergiur “uang cepat”, “kerja mudah” , “cukup modal pencet HP dasteran”. Halo! Ini bisnis, bukan jualan. Di JAFRA sendiri, di luar keuntungan menjual produk 30-35%, seorang konsultan profesional dibayar antar 4-11% dari omzet jaringannya , setelah menunaikan syarat dan kewajiban dari perusahaan. Inilah marketing plan yang masuk akal , tidak terlalu mudah mapun sulit. Mau tahu lebih detail ? Hubungi saya ya , kita bisa berdiskusi terbuka ^^ Yayu pin bbm : 5D939B68| whatsapp : 081330716134

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Testimoni jafra cosmetics

Royal jelly lipstik jafra

mud mask alias masker lumpur jafra